Konsep Strategi Pembelajaran Ekspositori (Ekspository
Learning)
Dimyati (2006:172) dalam bukunya Belajar dan Pembelajaran, menyatakan
prilaku mengajar dengan strategi ekspositori juga dinamakan model
ekspositori. pembelajaran yang
menekankan kepada proses penyampaian materi secara langsung dari seorang guru
kepada siswa nya dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pembelajaran
secara optimal.
Tujuan utama dalam pembelajaran ekspositori
adalah “memindahkan” pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai kepada siswa
(Dimyati,2006:172). Materi pembelajaran telah disiapkan, siswa tidak dituntut
untuk menemukan materi yang akan diajarkan melainkan hanya menerima. Secara
umum terdapat beberapa karakteristik strategi ekpsositori yaitu:
Penyampaian
materi disampaikan secara verbal,
artinya bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam melakukan strategi
ini, oleh karena nya strategi ekspositori juga sering di samakan dengan ceramah.
Materi
pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang pada umumnya telah
jadi, seperti data atau fakta data, konsep-konsep tertentu yang dituntut untuk
dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk berfikir ulang.
Tujuan
utama pembelajaran adalah penguasaan materi itu sendiri. Artinya setelah proses
pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat memahaminya dengan benar dengan
cara mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan.
Dalam pendekatan ekspositori,
guru sangat dominan memegang peranan dalam mbelajaran. Melalui pendekatan ini
guru menyampaikan materi pembelajaran secara terstruktur dengan harapan materi
yang disampaikan dapat dikuasai siswa dengan baik. Fokus utama dalam strategi
ini adalah kemampuan akademik siswa (academic achievement).
Prinsip-prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran Ekspositori (Ekspository Learning)
Berhasil tidaknya suatu pendekatan
pembelajaran dipengaruhi oleh efektif atau tidaknya suatu pendekatan yang
digunakan untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.Ada beberapa prinsip yang
harus diperhatikan dalam pembelajaran ekspositori diantaranya :
Berorientasi pada tujuan. Tujuan belajar-pembelajar sangat menentukan
dalam strategi pembelajaran ekspositori. Karena perumusan tujuan yang khusus
memungkinkan kita untuk mengontrol efektifitas penggunaan strategi
pembelajaran. Seperti yang diungkapkan Thursan Hakim (2002) mengartikan belajar
adalah suatu proses perubahan didalam kepribadian manusia, dan perubahan
tersebut ditampakan dalam bentuk peningkatan kecekapan, pengetahuan, sikap,
kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya fikir, dan lain-lain kemampuannya (Fathurrohman,2007:
6).
Prinsip
Komunikasi. Penyampaian pesan dari seseorang (sumber
pesan) kepada sekelompok orang (penerima pesan), dapat dikatakan sebagai
proses komunikasi (Sanjaya, 2006:182). Pesan yang disampaikan dalam hal ini
adalah materi pelajaran yang disusun dan dipersiapkan sesuai dengan tujuan
tertentu sesuai dengan keinginan yang ingin dicapai. Dalam proses komunikasi
guru sebagai sumber pesan dan siswa berfungsi sebagai penerima pesan.
Prinsip
Kesiapan. Dalam teori koneksionisme “kesiapan”
merupakan salah satu hukum belajar. Inti dalam proses kesiapan ini adalah bahwa
setiap individu akan merespon dengan cepat dari setiap stimulus manakala dalam dirinya sudah memiliki
kesiapan.
Prinsip
Berkesinambugan. Proses pembelajaran ekspositori harus dapat
mendorong siswa untuk mau mempelajari pelajaran lebih lanjut. Ekspositori yang
berhasil adalah manakala melalui proses penyempaian dapat membawa siswa proses
belajar mandiri.
Peranan Guru dan Siswa dalam penggunaan Pendekatan Sistem Ekspositori (Ekspository Learning)
Menurut Dimyati (2006:173)
peranan guru dalam strategi pembelajaran ekspositori adalah:
- Penyusun program pembelajaran.
- Pemberi informasi yang benar.
- Pemberi fasilitas belajar yang baik.
- Pembimbing siswa dalam memperoleh informasi yang benar.
- Penilai pemerolehan informasi.
Sementara peranan siswa dalam
strategi pembelajaran ekspsositori adalah:
- Pencari informasi yang benar.
- Pemakai media dan sumber yang benar.
- Menyelesaikan tugas sehubungan dengan penilaian guru.
Prosedur Pelaksanaan Strategi Ekspositori (Ekspository Learning)
Sebelum diuraikan tahapan penggunaan
strategi skspositori terlebih dahulu diuraikan beberapa hal yang harus dipahami
oleh setiap guru diantaranya:
Perumusan tujuan yang ingin dicapai. Untuk memulai strategi ini, tujuan adalah
salah satu yang sangat penting untuk dirumuskan. Tujuan yang ingin dicapai
sebaiknya dirumuskan dalam bentuk perubahan tingkah-laku yang spesifik
berorientasi kepada hasil belajar. tujuan yang spesifik artinya dapat memperjelas
kepada arah yang ingin dicapai. Penguasaan materi pembelajarn dengan baik.
Kenali tempat dan suasana untuk menganalisa hal
yang dapat mempengaruhi proses penyampaian. Pengenalan tempat dan suasana yang baik
memungkinkan guru untuk dapat beradaptasi beberapa kemungkinan yang dapat
mengganggu proses penyajian materi pembelajaran. Beberapa hal yang berhubungan
dengan medan harus dikenali. Pertama,
kondisi siswa yang akan menerima materi pembelajaran misalnya kemampuan dasar
atau pengalaman belajar siswa sesuai dengan materi yang akan disampaikan. kedua, kondisi ruangan, pencahayaan, besar ruangan, jumlah siswa dan
lain sebagainya. Secara garis besar prosedur
penerapan strategi ekspositori (Sanjaya, 2007:190). dalam pembelajaran adalah :
- Preparasi/Persiapan
- Apersepsi/mengarahkan
- Presentasi/penyampaian
- Resitasi/tanya jawab
- Generalisasi/menyimpulkan
- Korelasi/penghubungan
- Evaluasi dan penilaian
PUSTAKA
Dimyati dan Mudjiono, 2006. Belajar dan Pembelajaran.
Jakarta: Rineka Cipta
Faturohman, pupuh dan
sutikno, sobry, 2007. Strategi
Belajar Mengajar Melalui Penenaman Konsep Umum dan Islam. Bandung
: Redika Aditama
Sanjaya, Wina, 2006. Strategi
Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Bandung : Kencana
Prenada Media Grup.
2 komentar:
izin share dan terimakasih
monggo mba...
Posting Komentar